Manga Review : Sakisaka Io's One Shot

Selamat Lebaran Idul Fitri 1438H minna~

Bener-bener deh~ semakin tua, semakin punya kesibukkan, puasa Ramadhan 1 bulan pun rasanya kaya baru seminggu ngerjain. Gak berasa coooy~ terlalu larut dalam kesibukkan dan puasa tahun ini lumayan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. tenggelam pada kerjaan..

anyway bukan itu yang ingin gue bahas, oot, hari ini gue gak sengaja baca manga online yang dimana authornya adalah Sakisaka sensei. oh nooooo!!! gw menelan ludah gue sendiri. dulu gue pernah berjanji akan baca manga buatannya dengan legal. tapi nyatanya.. 
yah gak bisa ditahan lagi, gw iseng banget ^^,



Yang gue baca kali ini bisa dibilang komik debutnya, dari gambarnya masih acak banget. gak serapih sekarang. tapi tetap "khas" dari sensei selalu terasa. Bahkan gue sampai menitikkan airmata. Karena bukan main, sensei memasukkan unsur orangtua di ceritanya. Gue selalu baper kalau bawa-bawa ortu.

mari kita kupas~


1. Bye-Bye, Little

Bercerita tentang seorang anak gadis SMA bernama Ai. Dikelas baru nya, ia sekelas dengan laki-laki yang pernah menjadi teman SD nya, Takahashi Nozomi. Seingat Ai, Nozomi ini dulunya sering di-bully karena kebetulan namanya terdengar feminim. Tetapi Ai yang sangat berusaha menjadi gadis baik menentang perbuatan bully dan membela Nozomi.

Kini Nozomi tumbuh menjadi anak laki-laki yang lebih tinggi dan bahkan mengambil ekskul Bola. Ai sangat takjub dengan perubahan Nozomi, dulunya dia selalu cengeng saat diganggu, namun kini Nozomi sangat cool. Seperti tidak pernah ada Nozomi yang dulu. 



Dirumah Ai memiliki seorang adik laki-laki yang masih SD, Ai adalah anak sulung dan kegiatannya setiap hari membantu ibunya yang seorang single mother dengan melakukan pekerjaan rumah. 
Ai sering sekali menolak ajakan teman-temannya untuk bermain, merasa bersalah telah menolak sudah pasti. Tapi iming-iming bahwa ayahnya akan "kembali" jika ia menjadi gadis baik terus ia pendam jauh dalam hati.

Sampai suatu hari, teman-temannya sudah sangat salah paham terhadap dirinya. Mereka pikir Ai sangat membenci mereka, dan menghubung-hubungkan kalau Nozomi-lah salah satu sebabnya. Padahal Ai hanya malu dengan kondisi dirinya yang tidak mungkin bisa menghabiskan waktu pulang sekolah dengan main. Ai tidak mampu menjelaskannya pada kawannya itu.


  
*oke, gue suka banget adegan ini. so gentle @,@*

Nozomi datang dan berdiri memunggungi Ai demi mengelabui temannya, membuat hati Ai sedikit tergerak. Anak yang dulu dia bela, sekarang berdiri lebih tinggi daripadanya. Melindungi dengan cara yang berbeda ^^




Kehilangan ayah untuk selamanya, apalagi sudah berjanji untuk segera kembali jika ia menjadi gadis baik. Kenyataan yang tak pernah ia beritahu ke siapapun, pada akhirnya ia menangis dipeluk oleh kawan-kawannya.

*Oke disini aslik gue netes. gue gak kepikiran kalau ternyata bapaknya meninggal (tapi pas gue baca dengan seksama, emang dari awal udah dikasih tahu secara simbol kalo bapaknya udah almarhum)*


*hihi.. lucuk banget cara Nozomi gelapan, ternyata dia sudah memendam rasa pada Ai semenjak ia dibela dulu waktu SD*

lanjooot~

2. Love Stupid Me



Chie, gadis usia 15 tahun. Untuk pertama kalinya nembak cowok, dan saat itu pula ia punya pacar pertama. Kini ia sudah pacaran selama 3 bulan, dia masih merasa seperti kenyataan ini adalah palsu. Pacar yang ia anggap sempurna, terasa hambar...


Satoshi pacar Chie memiliki banyak teman, dan sering pula ia kenalkan pada Chie. Tapi ada satu dari sekian banyak teman Satoshi yang selalu membuang muka saat bertukar pandang dengan Chie. Awalnya Chie hanya berpikir positif tapi makin lama, makin terlihat jelas kalau cowok tersebut membencinya.


Chie selalu kesulitan untuk melakukan kontak fisik dengan Satoshi, meskipun hanya bergandengan tangan. Tapi Satoshi seakan tidak pernah peka. Chie membayangkan saat Satoshi melambaikan tangan padanya sebelum berpisah. 


Ternyata cowok yang sering memalingkan wajahnya sifatnya cukup baik. Dia mengaku kalau dia anak yang suka grogi didepan orang asing. Baginya Chie hanya pacar dari seorang teman, jadi tidak pernah terpikirkan bagaimana dia harus bersikap. Berkat suatu keadaan, dua orang ini mulai menjadi sahabat dekat. bahkan Sugiyama (nama cowok itu) inisiatif untuk mengantar Chie pulang (yang tak pernah sekalipun pacarnya lakukan).


*Sugiyama melambaikan tangannya sebelum berpisah, hal kecil yang tidak pernah dilakukan Satoshi.

damn! gue benci Satoshi, kalo emang gak punya rasa apa-apa ke Chie, kenapa waktu itu dia gak tolak aja ya. Kasian Chie yang hanya mencintai, tapi tidak dicintai T.T*

*is Sugiyama likes her?*

*Oke, bagi gue yang sudah berpengalaman baca ratusan judul komik romance, dapat dipastikan kalau Sugiyama naksir Chie. ^^ *


Chie juga punya teman tempat ia curhat tentang pacarnya, Moku-chan. Tiba-tiba Moku ini menanyai hubungan Chie dengan Sugiyama, ia merasa sebal mengapa Chie yang sudah punya Satoshi tapi masih melirik yang lain.

*ck! i hate this friend type.
Gue tahu kalau soal hati mana ada yang tahu. Tapi sama kaya Satoshi, Moku dari awal gak pernah jujur. Saat Chie dan Satoshi akhirnya pacaran, ternyata Moku punya rasa dan bahkan Satoshi lebih bersahabat pada Moku dibanding Chie. i hate it, fake friendship!*



*i have already decided to give up.. gak loh katanya.. Ouch! padahal Sugiyama tahu persis kalau perasaan Chie hanya dimainkan Satoshi. tapi dia masih fair, menjaga hubungan orang yang sudah lebih awal terjalin. Dan disaat ini Chie juga sedih dengan bagaimana perasaan sebenarnya*


Kado natal berupa gloves yang Chie rajut untuk Satoshi, tidak jadi ia berikan. Chie memutuskan untuk kehilangan pacar sekaligus sahabatnya. 

*i love the way she threw gloves on trash box front of her ex ^^*


*Orang baik, memang harus berpasangan dengan yang baik.. iya gak??*

Baper, Sakisaka sensei selalu bikin gue baper T,T


3. Doki Doki


Miyuki dan Shuntaro bersahabat baik, suatu pagi Miyuki mendapat kabar bahwa Shuntaro habis menolak pernyataan cinta dari seorang gadis. Ternyata Shun mempunyai gadis dambaan sendiri. Dan itu mengganggu Miyuki.

Miyuki selama ini bungkam tentang perasaannya, dia tidak mau berakhir sama seperti gadis lain, ditolak dan bersikap awkward. Namun seperti cowok-cowok pada umumnya, Shun juga tidak pernah peka terhadap sekitar. Ia tidak pernah, dan tidak akan pernah tahu perasaan Miyuki.

*cowok selalu salah*



Belakangan Miyuki tahu, Shun sudah punya gadis incaran. Seperti yang sudah ia bayangkan, sosok manis dan imut yang membuat hati pria manapun meleleh. Shun yang dimabuk asmara selalu menatap dari kejauhan pujaan hatinya. Dan ini sungguh menyakiti Miyuki. Tidak sengaja Miyuki mengungkapkan kekesalannya dengan berkata Shun sama sekali tidak selevel gadis itu. Seorang yang perfect tentunya akan memilih yang perfect juga. 


*Alhamdulillah.. gue gak pernah di posisi Miyuki. Apa rasanya coba, cowok demenan kita terang-terangan demen cewek lain. Dan gak peduli ia bakal ditolak atau gak, tetep kekeuh dengan perasaanya. Tercabik-cabik itu hati T.T*




Seperti dipermainkan nasib, gadis pujaan Shun (Rie) ternyata bersahabat karib dengan adik Miyuki. Yang itu berarti Miyuki akan lebih sering ketemu Rie dan menjadi kesempatan yang baik bagi Shun untuk mendekati Rie. 



Gayung bersambut, Rie juga mulai terpikat pesona Shun. Rie suka dengan cowok baik yang memperlakukan teman-temannya dengan lembut. Ini sama sekali tidak menguntungkan Miyuki. Ini menjadi semakin serius dan sulit dikendalikan. Miyuki menjadi satu-satunya yang tidak mendapatkan kesempatan apapun.


*Oh NOOOO!! Rie confessed to him. poor Miyuki. Hati tercabik-cabik*


*Mulai dari sini, Shun punya feeling yang berbeda terhadap Miyuki. Yokattaaa~ Miyuki san*
*Menurut gue, cowok dan cewek lama bersahabat karib, gak mungkin diantara mereka gak ada cinta. Walau bukan ditakdirkan menjadi jodoh, minimal rasa sayang itu pasti ada (sotoy)*


*Ugh~ menyaksikan dengan mata sendiri gebetan pacaran dengan cewek lain itu luar binasa T,T*





Miyuki tidak bisa menahan air mata, dan tak diduga Shun yang melihatnya kalang kabut. Walau dia juga gak tahu mengapa, Shun tidak suka melihat air mata Miyuki jatuh.

*Tuh kaaan~ Mana mungkin Shun gak tergerak hatinya pada Miyuki. Orang yang lebih awal dan lebih lama ia kenal, pasti rasa sayang itu ada*



Shun ternyata memilih untuk menolak permintaan kencan dari Rie, dia sendiri pun tidak mengerti mengapa. Hanya satu hal, dia tahu Rie menangis tapi dia tidak ingin melihat Miyuki yang menangis.

*soooo SWEET*

hasemeleeh~

Berikutnya masih ada satu cerita lagi, judulnya TOO YOUNG. bagus juga. baper juga. Tapi ada satu hal yang gue kurang suka. endingnya dan pesan moralnya. 


Seperti judulnya "too young", memang bercerita sepasang anak remaja bau kencur. Gak tahu sulitnya menjadi orang dewasa. Hanya karena ego sendiri memutuskan untuk kabur dari rumah cuma karena hak pribadinya ditentang orang tua. duh! gue sebel. Tahu apa mereka sih?? Gue yang baru 25 tahun, walau belum menikah dan punya anak, tapi pernah jadi remaja tanggung. Pikiran gak sepaham dengan ortu sering terjadi, tapi keputusan sampai kabur dari rumah itu cuma membuat kita terlihat tidak dewasa. Keputusan bodoh. So what kalau kita selisih paham dengan ortu, tinggal cari udara luar, cari teman. Bukan cari pelampiasan. 

Untuk jadi ortu juga gak mudah, seiring berjalannya waktu kebiasaan anak jaman kekinian juga pasti gak sama seperti dulu. Makanya kalau ada selisih paham, yaa mencoba untuk mengerti juga sih. Jangan bad judge, carilah pemahaman dari sudut yang sama, sirkulasi dan buat keputusan yang terbaik. Mudah-mudahan gue bisa menjadi ortu idaman anak-anak gue. Amin ya Allah :')


Sudah begitu saja, jadi banyakkan curhatnya.. wkwk.

owarinasaaai~ :-*
  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Movie-Review From Up on Poppy Hill

Drama Review : Boku no Ita Jikan

Best Scene on Akagami no Shirayuki (Zen-Shira only)